Aksi unjuk
rasa yang dilakukan warga di Brebes berlangsung ricuh. Terjadi bentrok antara
polisi dengan massa yang tidak puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan
suara pilkada.
Tidak puas
dengan hasil perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU, ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa. Demo
di depan kantor KPU berlangsung ricuh, bahkan terjadi bentrok antara pendemo
dengan polisi.
Pendemo
berusaha merangsek masuk dan menduduki kantor KPU, bahkan ketua KPUlangsung
dievakuasi petugas karena ada rencana penculikan oleh pengunjuk rasa.
Meski polisi
telah menyemprotkan water canon, massa semakin beringas dan menyerang petugas
polisi akhirnya berhasil membubarkan massa setelah menembak menggunakan gas air
mata.
Kejadian
unjuk rasa ini dilakukan sebagai simulasi antisipasi penanganan demo oleh
pengunjuk rasa yang tidak puas dengan hasil Pilkada. Diharapkan dengan simulasi
yang digelar petugas keamanan lebih siap menghadapi kerawanan yang terjadi pada
Pilkada Brebes yang digelar pada bulan 15 Februari 2017 mendatang.
“Kita tidak
berharap ini terjadi, namun sebagai antisipasi kesiapan petugas mengahadapi
situasi dan kondisi yang paling rumit,” kata Kapolres Brebes, AKBP Lutfie Setiawan,
Jumat (9/9/2016).
Situasi
diperkirakan akan memanas menjelang pada Pilkada, menjadikan polisi mulai siap
melakukan pengamanan disejumlah titik termasuk kantor KPU, Panwas dan instansi
di pemerintahan. (Kuntoro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar